Jumaat, 31 Julai 2009

Baca

Bacalah
Bacalah... bacalah... bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan, begitulah Allah memerintahkan melalui malaikat Jibril, agar Rasulullah SAW, yang tidak dapat baca serta tulis tersebut membaca, bahkan di gua hiro tersebut tidak ada buku ataupun tulisan satupun.
Masalah membaca ini mirip dengan ceritera akhir jaman, orang muslim dapat mengenali dajjal dengan membaca tulisan yang ada di kening masihi dajjal tersebut, walaupun orang muslim tersebut tidak dapat membaca maupun menulis, jangankan orang yang benar-benar tidak bisa baca-tulis, yang dapat membaca tulisan bahasa indonesia saja belum tentu dapat membaca tulisan bahasa dari lain bangsa, oleh karenanya arti membaca disini mempunyai arti membaca kelakuan, perbuatan ataupun cara berfikirnya atau pola berfikir dari masihi dajjal beserta para pengikutnya, pengikut disini dapat juga diartikan sebagai mengikuti cara hidup, gaya hidup maupun pola hidup.

Orang muslim yang mempergunakan pola hidup islami, tentu saja akan dapat melihat ataupun membaca pola hidup kafaro, yang dipergunakan oleh para pengikut masihi dajjal tersebut.

Kembali kepada soal membaca atau iqro di awal surat Al 'Alaq, dikarenakan diperintahkan membaca dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan, maka ini berkaitan dengan masalah ciptaan serta penciptanya.

Salah satu cara kita mengenal Pencipta tentulah dengan cara mengamati, meneliti serta menghayati apa yang diciptakanNya.

Bila kita sudah tahu siapa yang Menciptakan segala sesuatu, maka seharusnya setiap kali kita melihat atupun memikirkan suatu ciptaan, kita akan teringat kepada Penciptanya.

Oleh karena itu bila kita melihat segala sesuatu ciptaan Allah, seharusnya kita teringat kepada Allah yang menciptakan segala sesuatu tersebut, sebaliknya bila hal tersebut tidak mengingatkan kita kepada Allah, berarti kita manusia makhluk yang pelupa ini sedang hanyut terlena oleh dunia dan sedang melupakan Allah Tuhannya Pencipta semesta alam, yang juga Pencipta kita semua.

Saat kita melihat ataupun membaca segala sesuatu di alam semesta ini lalu kita teringat kepada Allah, maka tentu kita akan bertasbih mensucikan Allah, sebab itu benarlah berita bahwa seluruh benda di Alam semesta ini senantiasa bertasbih memuji Allah, dikarenakan saat kita memikirkan sesuatu tersebut maka sesuatu tersebut akan bertasbih kepada Allah melalui mulut kita.

Sekarang kiranya dapatlah kita perkirakan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini bertasbih "Subhanallah" atau Maha Suci Allah, melalui mulut kita.

Seharusnya tasbih seluruh alam semesta tersebut dapat menjadikan kita orang yang bertasbih atau berdzikir pada saat berdiri, duduk serta tidur.

-=*=-

Tiada ulasan:

Catat Ulasan